buidswara

buidswara
burisrawa

Sabtu, 13 Februari 2010

Cerita Wayang

Burisrawa Gugur

Sementara itu, dimedan laga Tegal Kurusetra,Buriswara dan Setyaki berjanji akan bertemu di Medan Kurusetra. Kini terlihat mereka saling melampiaskan dendam lama sejak terjadinya perkelahian di  Alun Alun Istana Astina. Waktu itu Setyaki merasa marah, karena tanpa sebab, ia menjadi bulan bulanan Burisrawa, ia di pukul, di tendang dan diseret-seret seperti hewan.  Sedangkan Burisrawa jengkel sekali, melihat Setyaki enak enakan tidur diatas kereta kencana, dan kelihatan tidak sopan, apalagi bukan di negerinya.  maka perlu diajar. Sekarang mereka terlibat saling pukul,saling jambak dan saling tendang, Mereka berkelahi antara hidup dan mati. Ternyata kekuatan Burisrawa lebih kuat daripada  Setyaki. Setyaki dipukul dengan keras, sehingga jatuh ketanah, pingsan,  tidak bisa  bergerak lagi. Tiba tiba Burisrawa menarik pedangnya, dan bermaksud menghabisi Setyaki.
Sementara itu Prabu  Kresna  dan  Arjuna  ada di daerah sekitar pergulatan antara hidup dan mati Setyaki  dan Burisrawa. Akhirnya  Prabu  Kresna  minta Arjuna untuk memberikan  peringatan  pada Burisrawa, karena lawan yang sudah  tidak berdaya, mengapa  mau dibunuh juga.
Arjuna dengan cepat menarik panah, dan Panah Arjuna akhirnya mengenai pedang Burisrawa. Sehingga  pedang yang akan di sabetkan  pada Setyaki jatuh terlepas dari tangan Burisrawa
Burisrawa marah, Arjuna dianggapnya berbuat curang, Arjuna memperingatkan, kalau musuh sudah tidak berdaya tidak boleh dibunuh. Perbuatan Burisrawa,  melanggar ketentuan perang. Ketika Burisrawa kelihatan  lengah,kesempatan baik bagi   Setyaki yang telah siuman , untuk membunuh Burisrawa, pedang yang jatuh tak jauh darinya, diambilnya, lalu disabetkan berkali-kali  ke  tubuh Burisrawa, hingga tewas. Gugurlah Burisrawa***

S e l e s a i.